Banyak yang harus dipertimbangkan saat membuka sebuah toko baru. Salah satu yang terpenting adalah menentukan stok awal yang harus disediakan. Tidak bisa asal kira-kira, karena penentuan stok ini akan sangat mempengaruhi keberlangsungan bisnis ke depannya. Penentuan stok harus berdasarkan riset, perhitungan, dan strategi yang matang agar meminimalisir terjadinya kurang stok atau bahkan kelebihan stok yang dapat menyebabkan kerugian bisnis. Apalagi toko yang baru saja berdiri tentu masih sangat rentan keberlangsungannya, mengingat pelanggan tetap yang masih sedikit dan kestabilan keuangan bisnis yang masih harus dibangun. Sehingga sedikit kerugian saja bisa berakibat fatal. Minimalisir kerugian dengan menentukan jumlah stok yang tepat, berikut beberapa strateginya.
Mulai dari Skala Kecil Tapi Terukur
Saat awal buka, fokus dulu ke produk inti yang paling potensial atau paling dibutuhkan target pasar. Untuk ini kamu harus melakukan riset pasar untuk dapat menentukan produk mana yang paling disukai oleh target pasarmu. Sehingga kamu bisa menjadikannya produk unggulan dan memfokuskan stok pada produk-produk ini di awal jualan.
Contoh:
Kalau buka usaha minuman, jangan langsung sediakan 10 varian. Mulai dari 3–5 rasa yang paling disukai pasar.
Riset Pasar & Kompetitor
Riset pasar bukan hanya pada satu faktor seperti rasa favorite, tapi harus secara menyeluruh. Amati juga tren dan kebiasaan belanja calon konsumen di sekitar lokasi usaha atau target market. Ada beberapa cara riset pasar yang bisa kamu lakukan seperti melalui competitor. Kamu bisa lihat produk apa yang cepat habis di warung/toko lain. Bisa juga dengan tanya langsung ke calon pelanggan lewat survei singkat atau polling. Cari tahu juga hari-hari sibuk vs hari-hari sepi apalagi jika stok yang kamu perlukan adalah stok harian. Agar kamu bisa menyediakan stok yang pas untuk dihari yang sepi dan di hari-hari yang ramai. Sehingga minim stok terbuang.
Gunakan Rumus Proyeksi Sederhana
Ada rumus sederhana yang bisa kamu gunakan untuk menghitung perkiraan stok. Misalnya kamu perkirakan bisa menjual 10 item per hari, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Jumlah stok awal = estimasi penjualan harian × 7 hari + cadangan 20%
Contoh:
Estimasi 10 kopi per hari
10 × 7 = 70 kopi
70 + (700 x 20%)
70 + 14 = 84 cup/stock bahan
Utamakan Produk dengan Masa Simpan Panjang
Saat awal kamu mungkin belum tahu ritme penjualan yang pasti meski kamu sudah membuat prediksi dari hasil riset, karena itu untuk meminimalisir kerugian kamu bisa mengutamakan stok yang tidak cepat rusak atau basi. Contoh, jika kamu membuka warung kamu bisa mengutamakan stok untuk produk-produk seperti: Snack kemasan, bahan kering, minuman botolan, dan Barang non-konsumsi (aksesoris, alat tulis, dll).
Terapkan Siklus Stok Mingguan & Evaluasi Rutin
Cara lain untuk meminimalisir kelebihan atau kekurangan stok bisa dengan menghindari stok untuk sebulan penuh saat awal. Lebih baik isi ulang mingguan sambil memantau penjualan. Manfaatnya kamu Menghindari kerugian karena stok mati, bisa cepat beradaptasi dengan permintaan pasar, dan mempermudah kontrol modal.
Strategi stok di awal usaha adalah soal menjaga keseimbangan antara risiko dan peluang. Mulai dari kecil, belajar dari data, dan evaluasi terus. Pakai program kasir seperti Program Toko IPOS 5 untuk tahu barang apa yang paling laku, kapan waktu stok harus diisi ulang, dan stok mana yang jarang bergerak. Klik disini untuk informasi lebih lanjut.
BACA JUGA: 5 TIPS UNTUK MANAJEMEN STOK YANG EFISIEN